Pernah dengar soal Metode Kangguru, atau Kangaroo Care? Metode ini seringkali dihubungkan dengan kelahiran prematur, atau bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2,5 kg. Seperti yang ditulis di web infoibu.com ini, Metode Kangguru dijelaskan sebagai berikut:
Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan di rumah sakit ataupun di rumah...
Sebenarnya Metode Kangguru, atau bisa juga disebut sebagai Skin to Skin Contact, harus dilakukan juga pada bayi normal, baik itu yang lahir secara normal melalui vagina, maupun melalui bedah Caesar. Skin to Skin Contact, atau kontak kulit ke kulit, antara kulit Ibu dengan kulit bayi yang baru lahir, sangat bermanfaat untuk bayi maupun untuk Ibu.
Dalam publikasi yang dirilis oleh Linkage Project yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, disebutkan:
Petugas kesehatan atau pendamping persalinan dapat membantu ibu meletakkan bayinya sedemikian rupa sehingga dapat mengisap susu dengan efektif dan nyaman, tanpa menyakitkan ibu. Bantal atau selimut yang dilipat dan diletakkan di bawah kepala ibu mungkin dapat membantu. Atau ibu dapat berbaring pada satu sisi tubuh dan merangkul bayi di sisinya. Bayi yang dilahirkan dengan operasi ‘caesar’ masih dapat memperoleh manfaat sentuhan kulit-ke-kulit bila didekap di dekat pipi ibunya segera setelah lahir. Dalam hal ini, ketika akan mulai menyusui – yaitu sebaiknya dalam 2 jam setelah operasi - seorang petugas kesehatan yang kompeten perlu membantu ibu dalam meletakkan dan melekatkan bayi agar ibu maupun bayi merasa nyaman. Untuk bayi berat lahir rendah dan bayi sehat namun lahir sebelum waktunya, “perawatan kanguru” merupakan cara perawatan bayi yang efektif.
Perawatan kanguru adalah “perawatan dini dan terus menerus dengan sentuhan kulit-ke-kulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti kanguru”. Perawatan kanguru ini telah terbukti dapat menghasilkan pengaturan suhu tubuh yang efektif dan lama, serta denyut jantung dan pernafasan yang stabil pada bayi dengan berat lahir rendah. Perawatan kulit-ke-kulit mendorong bayi untuk mencari puting dan mengisapnya, mempererat ikatan antara ibu dan bayi, serta membantu keberhasilan pemberian ASI begitu bayi tersebut cukup umur untuk mengisap.
Kontak kulit-ke-kulit sangat berguna untuk memberi bayi kesempatan dalam menemukan puting ibunya, sebelum memulai proses menyusui untuk pertama kalinya. Inilah kunci dari Inisiasi Menyusui Dini, yang akan sangat berpengaruh dalam proses ASI Eksklusif selama 6 bulan setelahnya. Proses IMD, adalah 1 jam pertama yang tak mungkin lagi terulang selama hidup si bayi. Karenanya, sangat penting untuk diperhatikan.
Biasanya, praktek di Rumah Sakit atau Puskesmas, atau pelayanan kesehatan lain yang tidak memperkenalkan dan menyarankan IMD kepada orang tua, langsung menempatkan bayi yang baru lahir dalam kotak berlampu, dan ditempatkan berbeda ruangan dengan si Ibu. Ini adalah praktek yang tidak benar. Ibu dan bayi yang baru lahir harus ditempatkan satu ruangan, mengingat proses menyusui harus langsung dimulai beberapa saat setelah bayi lahir.
Bagaimana proses IMD terjadi?
Dalam publikasi yang sama, yang diterbitkan oleh Linkage Project, Inisiasi Menyusui Dini akan terjadi dengan proses sebagai berikut:
Bayi harus diseka dari kepala hingga ujung kaki dengan kain lembut yang kering dan diletakkan bersentuhan kulit dengan ibunya. Kemudian bayi dan ibu diselimuti dengan kain kering lain. Secara alami, sentuhan segera antara ibu dan bayinya yang baru lahir lewat proses kelahiran normal melalui vagina, bermanfaat meningkatkan kewaspadaan alami bayi serta memupuk ikatan antara ibu dan bayinya. Sentuhan segera seperti ini juga mengurangi perdarahan ibu serta menstabilkan suhu, pernafasan, dan tingkat gula darah bayi.
Bahkan seorang ibu yang memerlukan jahitan setelah melahirkan tetap dapat melakukan sentuhan kulit dengan bayinya. Bayi baru lahir yang lahir sehat secara normal akan terlihat sadar dan waspada, serta memiliki refleks ‘rooting’ dan refleks mengisap untuk membantunya mencari puting susu ibu, mengisapnya dan mulai minum ASI. Kebanyakan bayi baru lahir sudah siap mencari puting dan mengisapnya dalam waktu satu jam setelah lahir.
Bila diletakkan sendiri di atas perut ibunya, bayi baru lahir yang sehat akan merangkak ke atas, dengan mendorong kaki, menarik dengan tangan dan menggerakkan kepalanya hingga menemukan puting susu. Indera penciuman seorang bayi baru lahir sangat tajam, yang juga membantunya menemukan puting susu ibunya. Ketika bayi bergerak mencari puting susu, ibu akan memproduksi oksitosin dalam kadar tinggi. Ini membantu kontraksi otot rahim sehingga rahim menjadi kencang dan dengan demikian mengurangi perdarahan. Oksitosin juga membuat payudara ibu mengeluarkan zat kolostrum ketika bayi menemukan puting susu dan mengisapnya.
Dalam istilah yang lain, Inisiasi Menyusui Dini disebut juga sebagai proses BREAST CRAWL. Dalam sebuah publikasi oleh breastcrawl.org, yang berjudul Breast Crawl: A Scientific Overview, ada beberapa hal yang menyebabkan bayi mampu menemukan sendiri puting Ibunya, dan mulai menyusui, yaitu:
(1) Sensory Inputs atau indera yang terdiri dari penciuman; terhadap bau khas Ibunya setelah melahirkan, penglihatan; karena bayi baru dapat mengenal pola hitam putih, bayi akan mengenali puting dan wilayah areola ibunya karena warna gelapnya. Berikutnya adalah indera pengecap; bayi mampu merasakan cairan amniotic yang melekat pada jari-jari tangannya, sehingga bayi pada saat baru lahir suka menjilati jarinya sendiri. Kemudian, dari indera pendengaran; sejak dari dalam kandungan suara ibu adalah suara yang paling dikenalnya. Dan yang terakhir dari indera perasa dengan sentuhan; sentuhan kulit-ke-kulit
antara bayi dengan ibu adalah sensasi pertama yang memberi kehangatan, dan rangsangan lainnya.
(2) Central Component. Otak bayi yang baru lahir sudah siap untuk segera mengeksplorasi lingkungannya, dan lingkungan yang paling dikenalnya adalah tubuh ibunya. Rangsangan ini harus segera dilakukan, karena jika terlalu lama dibiarkan, bayi akan kehilangan kemampuan ini. Inilah yang menyebabkan bayi yang langsung dipisah dari ibunya, akan lebih sering menangis daripada bayi yang langsung ditempelkan ke tubuh ibunya.
(3) Motor Outputs. Bayi yang merangkak di atas tubuh ibunya, merupakan gerak yang paling alamiah yang dapat dilakukan bayi setelah lahir. Selain berusaha mencapai puting ibunya, gerakan ini juga memberi banyak manfaat untuk sang Ibu, misalnya mendorong pelepasan plasenta dan mengurangi pendarahan pada rahim Ibu.
Lakukan IMD pada bayi Anda, karena ini adalah pengalaman yang hanya terjadi sekali seumur hidup, dan menentukan keberhasilan ASI Eksklusif selama 6 bulan!
Berikut video Kangaroo Care oleh Save the Children, yang dimuat di Youtube:
Update: