Panduan Menyimpan ASI

Menyimpan sekitar 60 – 120 ml per botol sangat disarankan untuk mengurangi sisa ASI. ASI dapat disimpan untuk digunakan pada bayi selama ibu bekerja. Wadah untuk menyimpan ASI sebaiknya terbuat dari kaca/gelas, dan tertutup rapat (udara tidak dapat masuk), dan usahakan tidak terkena cahaya matahari langsung. Untuk ketahanan ASI yang disimpan, perhatikan hal-hal berikut:

  • ASI dapat bertahan selama ± 6-8 jam jika disimpan pada suhu ruangan (maksimal 25 derajat Celcius). Suhu ruangan lebih dari 25 derajat Celcius tidak aman untuk menyimpan ASI.
  • Selubungi wadah penyimpan ASI dengan handuk basah/dingin untuk menghindari suhu yang terlalu panas!
  • ASI dapat bertahan selama ± 24 jam, jika disimpan pada wadah khusus (tas atau termos) yang diselubungi es batu atau es balok.
  • ASI dapat bertahan selama ± 5 hari, jika disimpan di dalam kulkas, pada suhu 4 derajat Celcius. Usahakan menyimpan wadah ASI di bagian paling dalam kulkas (dekat dengan dinding bagian belakang), karena bagian inilah yang paling dingin. Kulkas yang sering dibuka-tutup akan mempengaruhi suhu di dalam kulkas tersebut, sehingga menyimpan di bagian terluar tidak menjamin kestabilan suhu.
  • ASI dapat bertahan selama ± 2 minggu, jika disimpan di freezer dalam kulkas, pada suhu -15 derajat Celcius. Jika menggunakan kulkas yang freezer-nya terpisah (memiliki pintu tersendiri), dapat bertahan selama ± 3-6 bulan.
Setelah disimpan selama beberapa lama, maka untuk menggunakannya kembali perhatikan panduan menghangatkan ASI berikut ini:
  • Hangatkan wadah ASI dengan mengalirinya dengan air hangat, atau merendam sebagian wadah dalam air hangat. Usahakan agar bagian atas wadah (bagian yang ditutup rapat) tidak terkena air hangat tersebut!
  • Jika dikeluarkan dari freezer (ASI dalam keadaan beku), simpan terlebih dahulu di kulkas selama beberapa jam hingga tampak mulai mencair sebelum dihangatkan.
  • Jangan memanaskan ASI pada suhu yang sangat tinggi (direbus pada air mendidih), karena akan merusak kandungan di dalam ASI!

ASI beku yang telah dicairkan

Jika ASI beku telah dicairkan, masih bisa disimpan dalam kulkas biasa sampai 24 jam ke depan. Tetapi ASI tidak boleh dibekukan lagi. Tidak diketahui dengan pasti apakah ASI yang tersisa di botol aman dan masih baik kondisinya untuk diminumkan lagi kepada bayi pada saat minum berikutnya. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya ASI disimpan dalam botol yang tidak terlalu besar, jadi mengurangi sisa ASI yang tidak terminum.

Menurut buku THE BREASTFEEDING ANSWER BOOK, halaman 228, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat kandungan zat dalam ASI yang tak dikenal untuk melindungi ASI dari bakteri dan kontaminasi. Sebuah studi, Barger & Bull 1987, menemukan secara statistik bahwa tidak ada perbedaan kadar bakteri dalam ASI yang telah disimpan 10 jam dalam suhu ruangan dengan ASI yang telah disimpan selama 10 jam. Bahkan sebuah penelitian lain, Pardou 1994, menemukan bahwa setelah 8 hari disimpan di kulkas ada kecenderungan ASI memiliki kadar bakteri yang lebih rendah dibanding saat setelah diperah atau dipompa.

Zemanta Pixie

Pekan ASI Sedunia 2008 - AIMI

AIMI punya kabar seru nih! Bulan depan kan ada acara akbar di seluruh dunia yang namanya WORLD BREASTFEEDING WEEK. Tahun ini temanya "Mother Support: Going for the Gold!" Artinya, dukungan sesama ibu menyusui adalah kunci keberhasilan menyusui eksklusif! Nah, acara tersebut juga bakalan digelar DI SINI, di milis kita tercinta ini...

AIMI juga pengen ikut donk meramaikan acara mendunia ini. Kita akan mengadakan acara yg kita beri nama: "MENYUSUI SERENTAK IBU INDONESIA" Dukung Ibu Memberikan yang Terbaik.

AIMI ingin mengajak para bunda pejuang ASI di sini untuk bareng-bareng ngumpul:

SABTU, 2 AGUSTUS 2008

di Auditorium Gelanggang Remaja BULUNGAN (jl. Raya Bulungan No. 1, Jakarta Selatan), dari jam 9 pagi- 1 siang.

Di sana kita gelar acara MENYUSUI SERENTAK! Jangan takut, nggak bakal porno kok, karena masing-masing peserta akan menyusui dengan apron yang dibagikan gratis! Sekalian deh kita kopdar, sharing pengetahuan dan pengalaman plus dapet ilmu tambahan lagi tentang ASI karena akan ada talkshow juga bersama dokter Utami Roesli dan seleb yang masih menyusui.

Biar tambah seru lagi, siap-siap juga dapet DOOR PRIZE ya! Untuk bunda yang mau cari pernak-pernik seputar menyusui, di sini juga tempatnya, soalnya ada BAZAAR yang lengkap banget! Seru kan, all in one deh semua tentang ASInya!Ada beberapa persyaratan untuk ikutan acara ini:

  • Peserta akan dibatasi sebanyak 200 orang.
  • Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 30 Juli 2008 pukul 18.00 WIB.
  • Masih menyusui (baik bayi maupun toddler).
  • Selama acara DILARANG memperlihatkan dot dan botol susu beserta isinya.
  • HTM : Rp 25.ooo/orang
Yuk rame-rame daftar ke:Putri Tambunan di daftar-event@aimi-asi.org

Sampai ketemu ya di sana... Salam ASI!

--Nia Umar

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)

nia@aimi-asi.org | www.aimi-asi.org

Menyusui: Anak Sehat, Keluarga Bahagia

AIMI adalah organisasi nirlaba yang berbasis kelompok sesama ibu menyusui dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, informasi tentang ASI & prosentase ibu menyusui di Indonesia.

- dari milis asiforbaby (oleh AIMI)

Catatan:Kalau Anda tertarik dengan material promosi untuk World Breastfeeding Week (WBW) ini, silakan download material berikut dari WBW International.

Seputar Merawat Bayi (2)

Ini adalah bagian kedua dari tulisan ini. Tulisan pertama dapat Anda temukan disini.

Baluri seluruh tubuhnya dengan bawang merah, bila bayi panas.

Bau, dong! Panas tak pernah turun karena bawangnya, tapi karena waktu memborehkan bawang, semua baju dibuka dan terjadi penguapan dari permukaan kulit yang basah. Itulah mengapa, praktek membungkus bayi rapat-rapat dengan beberapa lapis pakaian pada waktu bayi panas justru akan menyebabkan suhu tubuh semakin panas. Bila bayi panas, jangan membungkus bayi terlalu rapat atau dengan pakaian terlalu tebal.

"Malah lebih baik kalau semua pakaiannya dilepaskan, agar terjadi penguapan atau pelepasan panas dari tubuh bayi ke udara sekitar," tutur Eric. Bahkan, dikompres sambil telanjang pun boleh. Namun tentunya, sebelum itu si bayi sudah diberi obat penurun panas. Tak usah cemas bayi Anda akan semakin parah sakitnya. Kecuali, bila kemudian Anda tak membawanya ke dokter untuk mengatasi penyebabnya. Bukankah penyebabnya yang harus diatasi, karena penyebabnya inilah yang membuat si bayi menjadi panas.


Lepaskan semua pakaian bayi, lalu dekap di dada ibu/ayah yang tanpa busana pula. Dengan demikian bisa menurunkan panas.
Memang hal ini juga bisa dilakukan pada bayi yang mengalami panas untuk mengurangi panasnya. Tapi panas badan kita, kan, normalnya 37 derajat Celcius, sedangkan suhu udara jauh lebih rendah, sekitar 28-30 derajat Celcius. Jadi, penetralannya lebih baik ketimbang badan ibu/bapaknya.

Bayi perlu diurut bila mengalami keseleo/kecengklak.
Dunia medis tak mengenal istilah keseleo/kecengklak. Mengurut bayi justru dapat menyebabkan cedera jaringan bila cara pijatan dan urutannya berlebihan, apalagi di tempat-tempat organ berbahaya semisal perut.

Bayi tak boleh tidur ditengkurapkan karena susah bernafas.
Salah! Tidur tengkurap lebih nyaman buat bayi karena membuatnya lebih nyenyak dan tak rewel, serta membantu rekoil pernafasan dada lebih teratur. Sejak lahir pun, setiap saat diletakkan di tempat tidur, bayi boleh ditengkurapkan. Pengalaman menunjukkan, dengan sering ditengkurapkan, perkembangan motoriknya angkat kepala, tengkurap, bolak-balik, duduk, dan sebagainya- lebih baik.

Keberatan tidur tengkurap belakangan ini sering dikaitkan dengan tulisan mengenai SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) yang sering terjadi di negeri Barat karena bayi tidur di ranjang terpisah dari orang tua, kadang di kamar yang terpisah pula. Sedangkan di Indonesia, umumnya bayi tidur di samping orang tua dan jarang sekali ditinggal sendiri. Jadi, tak perlu takut dengan SIDS hanya karena menengkurapkan bayi.


Bayi tak boleh didudukkan karena takut susah kencing.
Tidak benar! Jikapun nasihat ini diikuti, boleh saja; toh, tak akan merugikan bayi.

Bila bayi kembung, laburi perutnya dengan daun-daunan obat.
Justru berbahaya bila kulit bayi sangat sensitif karena menimbulkan iritasi. Bila bayi mengalami kembung, cukup ditengkurapkan; karena dalam posisi tersebut, bayi akan banyak mengeluarkan angin. Nanti kembungnya akan hilang sendiri.

Bayi perlu diberi penghitam mata di alis mata (sipat) agar matanya jernih.
Tak ada hubungannya antara mata jernih dengan pemberian penghitam mata. Jikapun ingin diberikan, boleh saja karena tak ada bahayanya bagi bayi.

Jika bayi sering belekan, baluri di atas alis matanya dengan kunyit yang sudah dihaluskan agar saat bangun tidur, tahi matanya keluar semua sehingga enggak belekan lagi.
Salah! Mata belekan disebabkan saluran mata -masing-masing di sudut mata dekat hidung- bayi masih terlalu halus (salurannya masih sempit sekali) sehingga bila ada kotoran atau partikel-partikel di sudut mata yang mau dibersihkan di saluran tersebut namun ukurannya lebih besar dari salurannya, maka mengumpullah kotorannya di sudut mata. Itulah yang disebut belekan. Untuk mengatasinya, lakukan pemijatan sesering mungkin pada masing-masing saluran mata.

Pemberian Makanan Padat Pertama

Cari tahu kiat-kiatnya, dan ikuti langkah-langkahnya. Maka, kegiatan memperkenalkan makanan padat pertama bisa menjadi saat-saat yang menyenangkan, baik bagi Anda maupun si kecil.

Seringkali, di antara rasa bahagia dan bangga mengikuti proses tumbuh kembang bayinya, terselip rasa cemas dalam hati sang ibu. Mungkin, Anda juga kerap bertanya-tanya, “Kapan ya, buah hatiku siap menerima makanan padat pertamanya?” Atau, “Jenis makanan seperti apa yang sebaiknya diberikan, dan sebaliknya, yang harus dihindari?” Bagaimanapun juga, setiap orang tua tentu ingin anaknya senantiasa tumbuh sehat, aktif, ceria dan cerdas.

Cari saat yang tepat
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, dengan manajemen laktasi yang baik, produksi ASI dinyatakan cukup sebagai makanan tunggal untuk pertumbuhan bayi yang normal sampai usia enam bulan. Selain itu, pemberian ASI eksklusif hingga enam bulan ini dapat melindungi bayi dari risiko terkena infeksi saluran pencernaan.

Setelah enam bulan, pemberian ASI saja hanya memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan bayi. Dengan kata lain, selain ASI, bayi membutuhkan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Selain itu, bila MP-ASI tidak segera diberikan, masa kritis untuk mengenalkan makanan padat yang memerlukan keterampilan mengunyah (6-7 bulan) dikhawatirkan akan terlewati. Bila ini terjadi, di kemudian hari bayi akan mengalami kesulitan untuk menelan makanan, atau akan menolak makan bila diberi makanan padat.

Pada usia 9-12 bulan, keterampilan mengunyah bayi semakin matang. Selain itu, pada usia ini, kepala serta tubuh bayi juga semakin stabil, sehingga memudahkannya mengembangkan kemampuan makan secara mandiri.

Berikan bertahap
Pemberian makanan padat pertama bayi sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  • Mutu bahan makanan. Bahan makanan yang bermutu tinggi menjamin kualitas zat gizi yang baik.
  • Tekstur dan konsistensi (kekentalan). Mula-mula, beri bayi makanan yang lumat dan cair, misalnya bubur susu atau bubur/sari buah (pisang, pepaya, jeruk manis). Secara bertahap, makanan bayi dapat lebih kasar dan padat. Bayi yang telah berusia enam bulan bisa diberi nasi tim saring lengkap gizi. Memasuki usia delapan bulan sampai satu tahun, bayi mulai bisa diberi makanan yang hanya dicincang.
  • Jenis makanan. Untuk permulaan, bayi sebaiknya diperkenalkan satu per satu jenis makanan sampai ia mengenalnya dengan baik. Tunggulah paling tidak empat hari sebelum Anda memperkenalkan jenis makanan yang lain. Selain bayi akan benar-benar mengenal dan dapat menerima jenis makanan yang baru, Anda pun bisa mengetahui ada tidaknya reaksi alergi pada bayi.
  • Jumlah atau porsi makanan. Selama masa perkenalan, jangan pernah memaksa bayi menghabiskan makanannya. Umumnya, pada awalnya bayi mau menerima 1-2 sendok teh makanan. Bila ia telah semakin besar, Anda dapat memberikan porsi yang lebih banyak.
  • Urutan pemberian makanan. Urutan pemberian makanan pendamping ASI biasanya buah-buahan, tepung-tepungan, lalu sayuran. Daging, ikan dan telur umumnya diberikan setelah bayi berumur enam bulan. Bila bayi menujukkan gejala alergi, telur baru diberikan setelah usianya satu tahun.
  • - Jadwal waktu makan harus luwes atau sesuai dengan keadaan lapar atau haus yang berkaitan dengan keadaan pengosongan lambung. Dengan demikian, saluran cerna bayi lebih siap untuk menerima, mencerna, dan menyerap makanan pada waktu-waktu tertentu.

Perhatikan gizi seimbang
Selama minggu-minggu pertama, pemberian makanan padat hanya ditujukan bagi perkenalan rasa dan tekstur makanan, bukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Perlu diingat, makanan utamanya masih ASI atau pengganti ASI. Jadi, ia hanya perlu diberi makanan padat sekali sehari. Selanjutnya, sejak minggu ke enam sampai ke delapan, tingkatkan jumlah dan jenis makanannya, sampai akhirnya ia mendapat makanan tiga kali sehari.

Saat bayi mulai bisa makan makanan yang ditim, baik tim saring maupun tim biasa, Anda sebaiknya mulai menerapkan gizi seimbang. Gizi seimbang ini bisa didapat dengan pemilihan bahan makanan yang beraneka ragam. Penganekaragaman disesuaikan dengan bahan makanan yang biasa dikonsumsi sesuai usia bayi.

Zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi adalah karbohidrat, protein, mineral (misalnya zat besi) dan vitamin (terutama vitamin C, B1 dan niasin). Bagaimana dengan lemak? Anda sebaiknya tidak memberinya makanan yang terlalu banyak mengandung minyak, santan, mentega atau margarin. Karena, lemak yang dikandung oleh bahan-bahan makanan ini akan memperberat kerja sistem pencernaan bayi.

Namun, mengingat beberapa jenis zat gizi, misalnya vitamin A, membutuhkan lemak agar dapat diserap oleh tubuh, maka nasi tim saring yang diberikan pada bayi sebaiknya ditambahkan sumber-sumber lemak tersebut. Misalnya, pada bayi usia enam bulan, nasi timnya dapat ditambah satu sendok teh minyak/margarin, atau satu sendok makan santan.

Hal lain yang harus Anda ingat, saat makanan padat menyelingi jadwal minum susu bayi adalah, ia perlu minum untuk memuaskan rasa hausnya dan membantu melancarkan kerja pencernaannya. Kebutuhannya ini sebaiknya Anda penuhi dengan memberinya minum air putih matang, sari buah segar atau makanan yang berkuah.

Ciptakan pengalaman yang menyenangkan
Pada dasarnya, cara pemberian makanan jangan terlalu memaksa bayi, yaitu dalam waktu yang cepat dan dalam jumlah yang banyak. Perlu diingat, bayi yang frustrasi cenderung akan bersikap lebih baik melawan daripada makan. Jadi, biarkanlah ia menikmati acara makannya. Bila pengalaman pertama ini menyenangkan, maka untuk selanjutnya segalanya akan menjadi lebih mudah.

Sumber lain:
  1. Perlukah Membedong Bayi?
  2. Aneka Mitos
  3. Mitos & Fakta Seputar Perawatan bayi
  4. Tanda-tanda pada Bayi
  5. 30 Hari Pertama menjadi Ibu
  6. 16 Mitos Seputar Bayi
Zemanta Pixie

Seputar Merawat Bayi (1)

Berhubung tulisan ini terlalu panjang, maka saya putuskan untuk dibuatkan dalam 2 posting aja. Ini adalah bagian pertama. Bagian kedua ada disini.

Bayi tak Boleh Dipakaikan Gurita

Begitu kata dokter, kebalikan dari kebiasaan yang terjadi selama ini. Memang, tak sedikit kebiasaan turun- temurun dalam merawat bayi yang bertentangan dengan dunia medis. Bagaimana kita menyikapinya?

Dalam merawat sang buah hati, hampir bisa dipastikan kita akan "dihujani" oleh segala macam nasihat ataupun larangan dari lingkungan, entah kakek-nenek, orang tua, kaum kerabat, maupun tetangga. Umumnya, nasihat/larangan tersebut merupakan kebiasaan-kebiasaan praktek perawatan bayi yang bersifat turun-temurun.

Namun, "seringkali nasihat dan larangan tersebut tak bisa diterima akal sehat, meskipun ada pula yang kedengarannya masuk akal," ujar dr. Eric Gultom, Sp.A. dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo dalam cara Ibu Bayi dan Balita di ANTeve, kerja sama nakita dengan PT Endrass Perdana. Misalnya, bayi tak boleh digendong dengan kedua tungkai memeluk tubuh ibu agar kelak tungkainya tak pengkor, bengkok, atau melengkung. Begitu pula dengan nasihat untuk membedong bayi agar kelak bentuk kakinya jadi bagus.

"Kedengarannya memang masuk akal bahwa cara menggendong dengan posisi demikian mungkin saja akan menyebabkan pengkar. Apalagi pada kenyataannya, saat lahir, tungkai bayi memang penampilannya bengkok atau melengkung," tutur Eric yang juga berpraktek di RSIA Lestari, Cirendeu dan RS Medistra. Tapi, lanjutnya, bila dijelaskan dengan cara lain, akan tampak penjelasan tersebut kurang masuk akal.


Semua bayi, tutur Eric, kakinya memang akan tampak melengkung ketika lahir. Pasalnya, rongga rahim sangat terbatas ruangnya. Nah, agar si bayi cukup dalam rongga rahim, posisinya harus sedemikian rupa sehingga kedua tungkai dalam posisi bersila dan melengkung ke atas. "Tentunya dalam posisi demikian selama 9 bulan, akan menyebabkan kedua tungkai penampilannya melengkung ketika lahir." Selain itu, tulangnya masih lebih lunak dan sedang bertumbuh sehingga gampang sekali terbentuk melengkung.

Kendati demikian, tungkai yang melengkung ini berangsur-angsur akan lurus kembali sejalan dengan pertumbuhan bayi. Kecuali bila ada faktor genetik dimana salah satu orang tua penampilan tungkainya tak lurus atau melengkung, akan diturunkan pada anaknya. Jadi, tukas Eric, "melengkung tidaknya tungkai tak tergantung posisi ketika menggendong bayi." Begitupun bila bayi tak dibedong, kakinya akan tumbuh lurus sesuai potensi genetik yang dimilikinya.

Membahayakan Bayi
Berbagai praktek perawatan bayi yang mengikuti kebiasaan-kebiasaan turun-temurun ini, menurut Eric, seringkali bukan hanya kurang dapat diterima dasar ilmiahnya, tapi juga bisa merugikan. Misalnya, pemakaian gurita untuk bebat perut bayi. Kata orang, supaya bayi jangan masuk angin." Ada pula yang bilang, agar perutnya enggak besar dan pusarnya enggak bodong.

Dalam dunia medis, tuturnya, tak dikenal istilah masuk angin. "Istilah ini mungkin maksudnya aerophagia , yaitu bayi banyak mengandung udara di lambungnya sehingga terlihat kembung. Hal ini bisa disebabkan bayi menangis lama atau cara minum susu botol kurang betul." Jadi, Bu-Pak, sama sekali tak ada kaitannya dengan pemakaian gurita.

Begitupun dengan perut besar dan pusar bodong. "Besar kecilnya perut ditentukan oleh ketebalan kulit, lemak kulit, dan otot perut yang sanggup menahan daya dorong isi perut atau usus keluar. Secara alamiah, usus, kan, berusaha mendorong keluar," terang Eric. Nah, pada bayi, lanjutnya, kulit maupun lemak dan ototnya masih tipis karena belum tumbuh, sehingga belum mampu menahan ususnya yang mendorong keluar. Jadilah si bayi kelihatannya seperti kembung, perutnya agak besar. "Nanti, bila kulit dan lemak serta ototnya sudah lebih tebal, akan lebih sanggup menahan daya dorong tersebut." Jadi, tak akan gendut lagi, kecuali kalau makannya memang banyak.

Sama halnya dengan pusar bodong, "Bila perutnya membesar, tentu pusarnya akan menonjol, dong," tukas Eric. Tak demikian halnya setelah ketebalan kulit, lemak kulit, dan ototnya bertumbuh menjadi lebih tebal. Jadi, bukan lantaran dipakaikan gurita maka pusarnya jadi enggak bodong. Jikapun si bayi sampai punya pusar bodong, menurut Eric, karena bagian dari puntung tali pusatnya memang sejak awalnya sudah lebih besar. "Jadi, sejak lahir pusarnya memang sudah bodong, bukan karena tak dipakaikan gurita."

Pemakaian gurita, tutur Eric lebih lanjut, sebenarnya justru dapat merugikan bayi. "Bayi jadi kepanasan dan banyak keringat sehingga bisa mengalami keringet buntet di bawah lapisan gurita." Selain itu, bila pemakaian gurita terlalu ketat, "akan mengganggu gerak pernafasan bayi." Soalnya, bayi bernafas lebih dominan menggunakan gerak pernafasan perut. Jadi kalau kita bebat dia erat-erat di bagian perut, tentu akan mengganggu pernafasannya."

Contoh lain dari kebiasaan turun-temurun yang membahayakan bayi ialah membubuhkan bahan-bahan tradisional pada tali pusat yang belum puput. Hal ini bisa menimbulkan infeksi. "Perawatan tali pusat cukup dilakukan dengan menggunakan alkohol 70 persen," ujar Eric. Sebab, alkohol 70 persen dapat membunuh kuman dan mencegah berkembang-biaknya kuman, sehingga tali pusat pun terhindar dari infeksi.

Masih banyak lagi kebiasaan-kebiasaan turun-temurun yang sampai sekarang masih sering dijumpai dalam praktek perawatan bayi sehari-hari. Saran Eric, sebaiknya Bapak dan Ibu tanyakan dulu kepada dokter, apakah ada bahayanya bagi bayi Anda. Bila tidak, prakteknya terpulang kepada Bapak-Ibu sendiri sebagai orang tua si bayi.

- Julie Erikania

Aneka Kebiasaan Turun Temurun Perawatan Bayi

ASI harus dibuang dulu sebelum menyusu. Alasannya, ASI yang keluar adalah ASI lama (basi).
ASI tak pernah basi! Biasanya yang dimaksud dengan ASI lama adalah ASI yang berwarna kekuningan dan kental; penampilannya memang seperti cairan tak segar. Padahal, ASI kekuningan tersebut yang paling baik mutunya. "Kandungan nutriennya paling tinggi dan memang diperolehnya pada tetesan ASI paling awal," jelas Eric Gultom.

Warna dan penampilan ASI putih keruh serta encer sering pula diasumsikan sebagai ASI kualitas jelek.
Hal ini sama sekali tak benar! "Warna dan kejernihan ASI sangat tergantung bahan nutrien yang terkandung di dalamnya," jelasnya lagi. Perlu diingat, tak ada ibu yang mempunyai ASI seputih dan seindah penampilan susu formula. Namun begitu, kualitas ASI tak dapat ditandingi oleh susu formula manapun.

Usai melahirkan, ibu harus makan ayam arak agar tubuhnya hangat dan ASI-nya banyak atau minum jamu-jamuan untuk kesegaran ibu.
Hal ini justru berbahaya karena sering berpengaruh terhadap kandungan nutrien ASI dan menyebabkan bayi kuning. Kandungan dalam ayam arak -mungkin araknya- dan jamu-jamuan, menurut observasi dokter dan para bidan, seringkali berkaitan dengan timbulnya kuning pada bayi, suatu keadaan yang secara medis disebut ikterus atau hiperbilirubinemia. "Bila kadar kuningnya tinggi, dapat membahayakan bayi karena, bahan kuning ini bukan hanya akan melekat di mata maupun kulit sehingga jadi kuning, tapi juga di sel-sel otak," terang Eric.

Bayi harus dimandikan dengan air hangat agar tak masuk angin.
Memandikan bayi dengan air hangat tak perlu apabila bayi Anda normal, cukup bulan dan dalam keadaan sehat. Mandikanlah sehari dua kali, gunakan sabun bayi dan cuci rambut dengan sampo bayi. Perlakukan bayi sebagaimana layaknya Anda sebagai orang sehat mandi dan mencuci rambut.

"Mandi dengan air hangat tujuannya terutama agar bayi tak kedinginan atau hipotermi dalam bahasa kedokterannya. Tapi, sebagai bayi normal yang sehat, bayi Anda dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut," terang Eric. Jadi, Bu-Pak, tak usah takut memandikan si kecil dengan air dingin selama kondisinya normal dan sehat serta dalam cuaca yang tak dingin.


Kepala tak boleh dibasahi saat bayi dimandikan.
Nasihat ini tentulah tak benar. Jika kepala bayi tak pernah dibasahi, kotoran di kepala jadi menumpuk dan bercampur dengan endapan lemak sehabis dilahirkan. Akibatnya, timbullah kerak kepala yang sering disebut sarapen atau dalam istilah medisnya, dermatitis seboroik.

Bayi tak boleh dimandikan jika tali pusatnya belum lepas.
Salah! Justru tali pusatnya harus dibersihkan, lalu dikeringkan dengan alkohol 70 persen.

Kepala bayi perlu diberi pupur agar tak gampang pilek.
Tak ada hubungannya antara pilek dan diberi pupur. "Pilek lebih sering terjadi bila bayi tertular orang dewasa yang pilek dan mencium bayinya," urai Eric. Sebaliknya, pupur dapat menyebabkan banyak kerak di kepala dan merupakan media tumbuh kuman yang baik bila tak dibersihkan dengan baik.

Bayi harus dibedaki sesudah mandi agar tubuhnya harum. Sehabis BAK, selangkangannya dikeringkan dengan bedak. Begitu juga bila tubuhnya berkeringat, dikeringkan dengan bedak.
Sebaiknya bedak tak digunakan jika dimaksudkan untuk membuat tubuh bayi harum, mengeringkan keringat, bekas BAK atau sesudah cebok.

Di negeri tropis, bayi Anda memang akan cenderung lebih sering berkeringat. Campuran bedak dengan keringat, terang Eric, merupakan media yang baik untuk berkembang biaknya kuman di permukaan kulit, terutama di daerah tertutup dan lipatan leher, ketiak, atau selangkangan. Lagi pula campuran air dan bedak akan menutup pori-pori kulit bayi yang sangat halus dan menyumbat pernafasan kulit serta saluran kelenjar keringat, terutama bila diborehkan terlalu tebal. Hal ini menyebabkan lebih banyak keringet buntet dan ruam (kemerahan) di permukaan kulit.


Bedak hanya boleh dipakai untuk mencegah tergoresnya kulit kering. Akan tetapi, kulit kering jarang terjadi di negeri tropis karena udaranya cukup lembab sehingga kulit cenderung lebih basah; berbeda di negara empat musik yang kelembaban udaranya lebih rendah. Jikapun Anda ingin si kecil dipakaikan bedak, sebaiknya bubuhkan tipis-tipis di permukaan kulit, terutama bagian tubuh yang mudah tergores.

Bagaimana dengan minyak-minyakan dan baby oil?
Bahan minyak-minyakan, misalnya, minyak telon dan minyak kayu putih, sering diborehkan dengan alasan mencegah masuk angin dan menghangatkan tubuh bayi, terutama minyak kayu putih. Jadi, hal ini sering dipraktekkan.

Namun demikian, ingat Eric, pemakaiannya harus hati-hati. Soalnya, respons kulit bayi terhadap kandungan minyak telon dan minyak kayu putih berbeda-beda. Jika timbul kemerahan dan gejala iritasi (kulit kering seperti terbakar dan bersisik/beruntusan), sebaiknya pemakaian dihentikan.

Baby oil lebih parah lagi dalam menyumbat pori-pori kulit dan saluran kelenjar keringat karena partikelnya lebih besar dan lebih kental. Jadi, sebaiknya tak diberikan untuk kulit bayi Anda.

Bayi harus diberi pisang atau nasi kepal/ulek agar tak kelaparan.
Salah dan berbahaya! Sistem pencernaannya belum sanggup mencerna atau menghancurkan makanan tersebut. Dengan demikian, makanan tersebut akan mengendap di lambung dan menyumbat saluran pencernaan, sehingga akhirnya bayi jadi muntah. Itulah mengapa, sebelum usia 4 bulan, bayi belum boleh diberikan makanan tambahan. Jadi, Bu-Pak, tak usah takut si kecil akan kelaparan. Toh, di usia tersebut, makanannya memang cuma ASI dan ia pun boleh menyusu ASI sepuasnya kapanpun ia menginginkannya.

Bayi harus diberi susu lebih kental agar cepat gemuk.
Salah! Susu yang sangat kental juga tak dapat dicerna dan menyebabkan endapan susu di lambung sehingga bayi jadi muntah.

Bayi boleh diberi air tajin sebagai pengganti susu/pelarut susu.
Air tajin tak dapat menggantikan susu karena kandungan nutriennya kurang; juga, tak perlu dipakai sebagai pelarut bila pengenceran susu dengan air matang sudah sesuai petunjuk pelarutan yang diberikan pada setiap kemasan susu kaleng.

Susu kaleng perlu dicampur-campur (berbagai merek dagang) agar keunggulan masing-masing susu dapat dikonsumsi sekaligus oleh bayi.
Jangan termakan iklan, dong! Semua keunggulan yang diiklankan tersebut tak ada yang dapat menyaingi keunggulan ASI.

(Bersambung ke bagian-2)

Sumber lain:
  1. Perlukah Membedong Bayi?
  2. Aneka Mitos
  3. Mitos & Fakta Seputar Perawatan bayi
  4. Tanda-tanda pada Bayi
  5. 30 Hari Pertama menjadi Ibu
  6. 16 Mitos Seputar Bayi

Kenapa Tidak Boleh Botol Susu?

Botol susu, selain akan menyebabkan bingung puting pada bayi yang masih menyusu, juga berisiko terhadap berbagai pencemaran. Tetapi, mari kita lihat alternatif lain yang lebih disarankan, yaitu menggunakan cangkir/cup. Cangkir yang terbuat dari gelas/kaca akan lebih baik, daripada yang terbuat dari plastik.

Ada beberapa kelebihan penggunaan cangkir, yaitu:

  1. Cangkir mudah dibersihkan dengan sabun dan air bersih, jika tidak mungkin merebusnya.
  2. Cangkir tidak akan dibawa-bawa kemana-mana dalam waktu cukup lama, sehingga kurang memberi waktu bagi bakteri untuk berkembang biak.
  3. Bayi tidak dapat minum sendiri dari cangkir sehingga pasti akan ada orang yang memegang bayi, memperhatikan bayi, menatap bayi (kontak mata), dan berinteraksi dengan bayi. Hal yang dibutuhkan bagi perkembangan kecerdasan intelegensia (melalui kontak mata) dan kecerdasan emosional bayi.
  4. Minum dari cangkir tidak menggantikan kegiatan menyedot pada kegiatan menetek, sehingga bayi tetap akan bersemangat untuk menetek. Ketika ibu kembali dari bekerja, bayi akan sangat ingin menetek karena kebutuhan untuk menyedotnya belum terpenuhi. Hal ini akan merangsang produksi ASI, sehingga ibu tetap dapat menghasilkan ASI dalam jumlah yang banyak.
  5. Penggunaan cangkir untuk memberikan ASI perahan kepada bayi akan melatih bayi mengendalikan seberapa banyak ASI yang diteguknya.
Nah, sekarang bayangkan apa yang dapat terjadi jika Anda menggunakan botol susu? Lima kelebihan penggunaan cangkir ini tidak dapat diatasi jika menggunakan botol susu, karenanya disarankan untuk menggunakan cangkir, jika Anda adalah ibu bekerja yang harus meninggalkan bayi Anda yang masih menyusu.

Memang tidak mudah menggunakan cangkir (awalnya), terutama yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai bayi tersedak. JANGAN menuangkan ASI ke mulut bayi, tapi biarkan bayi yang menemukan pinggiran cangkir, dan 'menjilatinya' dari situ. Ini lebih aman, dan sangat alami buat bayi. Kalau ASI dituangkan ke mulut bayi, kemungkinan besar bayi akan tersedak.

Selamat mencoba!

Operasi Caesar Lebih Berisiko

Dari berita di Kompas, ternyata ditemukan fakta bahwa operasi Caesar malah mempertinggi risiko bayi terserang penyakit. Ini karena bayi dilahirkan di ruangan steril yang pada akhirnya tidak 'melatih' kekebalan bayi untuk berkembang.Tapi yang lebih menggembirakan adalah fakta, bahwa ASI merupakan faktor penting yang bisa mengurangi risiko tersebut.

Dalam usus bayi sendiri, lanjut Dr. Andon terdapat 500 jenis spesies mikroba baik. Beberapa di antaranya adalah bakteriodes, laktobasilus, klostridium, fusobakterium, bifidobakterium, peptokokus dan sebagainya. Hadirnya bakteri baik pada saluran cerna sangat penting dalam pematangan sistem daya tahan tubuh khususnya membentuk toleransi oral dan mengurangi risiko alergi. Apalagi dua dua pertiga sistem kekebalan tubuh berada dalam saluran cerna.

Nah, jadi ASI tetaplah yang terbaik, dengan segala kandungan di dalamnya! Hidup ASI!

Update:

  1. Amankah Operasi Caesar? Jumlah operasi caesar telah meningkat tajam 20 tahun terakhir. Operasi ini kadang-kadang terlalu sering dilakukan sehingga para kritikus menyebutnya sebagai panacea (obat mujarab) praktek kebidanan.
  2. Bersenang-senang Dahulu, Sakit-sakitan Kemudian? Tonya Jamois , Ketua International Caesarean Awareness Network (ICAN - Jaringan Masyarakat Internasional Peduli Caesar) mengatakan, “ American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG - Perkumpulan Ahli Obstetrik dan Ginekologi di Amerika) telah memberikan peraturan untuk para anggotanya, yakni untuk sebuah operasi caesar, mereka harus menunjukkan pada pasien bukan saja prosedur operasi, tapi juga harus menjelaskan bahwa operasi caesar lebih berisiko untuk ibu dan bayinya dibandingkan dengan persalinan normal.”
  3. Operasi Caesar dan Risikonya Tindakan medis ini hanya dilakukan jika ada masalah pada proses kelahiran yang bisa mengancam nyawa ibu dan janin. Misalnya, bayi terlilit tali pusar, jalan lahir tertutup plasenta persalinan macet, preeklamsia, bayi dalam posisi sungsang serta terjadi perdarahan sebelum proses persalinan.
  4. Operasi Caesar tanpa Alasan Bikin Bayi Sulit Bernafas Bayi-bayi yang dilahirkan dengan tin­da­kan caesar tanpa alasan medis disi­nya­lir mengalami masalah pernapasan empat kali lebih tinggi jika dibandingkan bayi yang dilahirkan secara normal.

Hati-hati dengan Rumah Sakit Bersalin

Sekarang ini, masuk Rumah Sakit Bersalin bukanlah jaminan. Banyak layanan yang 'aneh-aneh' bikin kita membayar lebih mahal, sementara banyak pula layanan mendasar yang malah tidak diberikan. Contohnya saja IMD. Masih banyak RSB yang 'tutup kuping' dan 'tutup mata'.


Ini adalah salah satu contoh, bagaimana layanan RSB tidak memuaskan pelanggan.

Setelah itu, pihak PBN memberikan susu formula tanpa persetujuan kepada orang tua terlebih dahulu. Orang tua bayi diminta untuk membayar biaya botol bayi (merk Pigeon) sebagai media pemberian susu formula. Pemberian susu formula kepada bayi, terutama tanpa persetujuan orang tua, telah melanggar kode etik penjualan susu fomula internasional (Lampiran 5 dan Lampiran 6).

Lengkapnya simak saja disini.

Tentang Kangaroo Care


Kangaroo care, atau metode kangguru, sudah dikenal cukup lama. Ini nemu sebuah presentasi dari sini, semoga memberi tambahan info untuk Anda.

Artikel yang berhubungan:

Penjelasan Kepada Orangtua Mengenai Imunisasi

Artikel ini berasal dari web-nya IDAI. Intinya bicara tentang prosedur pemberian imunisasi untuk bayi Anda. Bahwa ada peraturan yang mengharuskan orang tua mendapat penjelasan baik secara lisan maupun tertulis mengenai imunisasi apa saja yang akan diberikan kepada anak. Bahkan orang tua sebaiknya menandatangani persetujuan, bahwa mereka sudah mengetahui apa saja yang akan diberikan pada sang bayi.

Sejalan dengan peningkatan pendidikan dan pengetahuan masyarakat serta kesadaran konsumen tentang hak-haknya, dihimbau kepada anggota IDAI sebelum melakukan imunisasi sebaiknya memberikan penjelasan bahwa imunisasi berguna untuk melindungi anak terhadap bahaya penyakit mempunyai manfaat lebih besar dibandingkan dengan risiko kejadian ikutan yang dapat ditimbulkannya (sesuai maksud pasal 2 ayat 3 Permenkes 585/1989). Cara penyampaian dan isi informasi disesuaikan dengan tingkat pendidikan serta kondisi dan situasi pasien (Permenkes 585/1989, pasal 2 ayat 4). Imunisasi yang dilaksanakan sesuai dengan program pemerintah untuk kepentingan masyarakat banyak (di Posyandu, Puskesmas) tidak diperlukan persetujuan tindakan medik (sesuai Permenkes 585/1989 pasal 14).

Orangtua atau pengantar bayi / anak dianjurkan dan memberitahukan hal-hal tersebut di bawah ini secara lisan tentang hal-hal yang berkaitan dengan indikasi kontra atau risiko kejadian ikutan pasca imunisasi tersebut di bawah ini:
  • pernah mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi yang berat pada imunisasi sebelumnya,
  • alergi terhadap bahan yang juga terdapat di dalam vaksin,
  • sedang mendapat pengobatan steroid, radioterapi atau kemoterapi,
  • menderita sakit yang menurunkan imunitas (leukimia, kanker, HIV/AIDS),
  • tinggal serumah dengan orang lain yang imunitasnya menurun (leukimia, kanker, HIV / AIDS),
  • tinggal serumah dengan oang lain dalam pengobatan yang menurunkan imunitas (radioterapi, kemoterapi, atau terapi steroid)
  • pada bulan lalu mendapat imunisasi yang berisi vaksin virus hidup (vaksin campak, poliomielitis, rubela)
  • pada 3 bulan yang lalu mendapat imunoglobulin atau transfusi darah
Selengkapnya, silakan kunjungi webnya disini.

Pranala lain: