Mitos & Fakta Seputar Menyusui

Ini ada beberapa sumber yang menulis tentang Mitos & Fakta seputar Menyusui:

9 Mitos menyusui dan faktanya
Katanya ASI bisa kurang kalau si bayi rakus.Bagaimana faktanya? Dr. Rudy Firmansjah B. Rivai, Sp.A dari Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) HarapanKita Jakarta menjelaskannya kepada kita...

45 Mitos Menyusui
Pernyataan bahwa susu formula sama kandungannya dengan ASI juga sudah pernah dipropagandakan produsen susu formula pada tahun 1900-an, bahkan jauh sebelumnya. Susu formula masa kini cenderung disama-samakan kandungannya dengan ASI, walau sebenarnya tidak...

Menyusui Merubah Bentuk Payudara Wanita
TIDAK BENAR Mitos atau pendapat yang mengatakan bahwa menyusui dapat mempengaruhi atau merubah bentuk payudara secara permanen. Sebenarnya yang merubah bentuk payudara adalah kehamilan, bukan menyusui. Kehamilan menyebabkan dikeluarkannya hormon-hormon dan menyebabkan terbentuknya air susu yang mengisi payudara. Payudara yang sudah terisi air susu tentu akan berbeda bentuknya dengan payudara yang belulm terisi oleh air susu...

Mitos tentang Pemberian ASI
Meskipun sudah banyak fakta yang menunjukan bahwa ASI adalah baik bagi kesehatan dan pertumbuhan bayi, namun masih banyak ibu yang ragu untuk menyusui dan bahkan enggan memberikan ASI pada buah hatinya...

Mitos ASI
Dari Asuh Indonesia; Menurut UNICEF/WHO, empat mitos yang paling sering adalah [1]:

  1. Sekali menghentikan menyusui, tidak dapat menyusui lagi. Jika bayi mendapat susu formula, ibu dapat menyusui kembali setelah terhenti sementara, dengan memberikan teknik relaktasi dan dukungan yang tepat. Keadaan ini kadang-kadang sangat vital dalam kondisi darurat.
  2. Stres menyebabkan ASI kering. Walaupun stres berat atau rasa takut dapat menyebabkan terhentinya aliran ASI, akan tetapi keadaan ini biasanya hanya sementara, sebagaimana reaksi fisiologis lainnya. Bukti menunjukkan bahwa menyusui dapat menghasilkan hormon yang dapat meredakan ketegangan, memberikan ketenangan kepada ibu dan bayi dan menimbulkan ikatan yang erat antara ibu dan anak.
  3. Ibu dengan gizi kurang tidak mampu menyusui. Ibu menyusui harus mendapat makanan tambahan agar dapat menyusui dengan baik dan mempunyai kekuatan untuk juga merawat anaknya yang lebih besar. Jika kondisi gizi ibu sangat buruk, pemberian susu formula disertai alat bantu menyusui diharapkan dapat meningkatkan produksi ASI.
  4. Bayi dengan diare membutuhkan air atau teh. Berhubung ASI mengandung 90% air, maka pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan diare biasanya tidak membutuhkan cairan tambahan seperti air gula atau teh. Pada kasus diare berat, cairan oralit (yang diberikan dengan cangkir) mungkin dibutuhkan disamping ASI.

Mitos yang Biasa Menggagalkan ASI Eksklusif
Buat ibu-ibu baru, memang agak susah juga ya, gimana tahunya ASI sudah keluar atau belum. Tapi untuk awal-awal mending engga usah jadi pikiran. Yang penting bayi nempel dulu, ASI pasti keluar sendiri meski kita ga sadar. Waktu awal-awal saya menyusui Fidellynne, saya juga engga merasa ASI keluar (padahal sudah anak kedua lho!). Tapi saya ga peduli. Tetap saya kasih ASI sambil makan makanan bergizi dan banyak minum. Di akhir bulan Fidellynne naik 9 ons. Nah, kalau berat badan naik kan pasti cukup ASI kan?

Mitos ASI Paling Menyebalkan
Ibu kita yang satu ini punya pengalaman dengan mitos seputar ASI yang *benar-benar* menyebalkan, karena selain tidak masuk akal, orang-orang yang percaya dengan mitos itu bisa mati-matian mempertahankan pendapatnya... :D