Bayi baru lahir bisa bertahan 72 jam tanpa asupan

Ini artikel cukup lama, tapi sangat penting bagi ibu-ibu yang khawatir ketika merasa ASI-nya kurang atau tidak keluar sama sekali. Masalahnya, tidak ada penjelasan yang cukup mengenai "Kenapa bisa 72 jam?". Saya coba cari-cari, ketemunya malah The Rule of Three, yang sebenarnya berlaku untuk orang dewasa. Tidak ada catatan, apakah berlaku juga untuk bayi atau tidak.

Sementara di beberapa forum, banyak juga yang menyebutkan daya tahan bayi hanya 2 x 24 jam. Jadi mana yang bener ya? Dan apa penjelasan medisnya? Ada yang bisa bantu jelaskan?

-------------------------------------

Senin, 06 Agustus 2007 | Gaya Hidup

Setetes demi Kehidupan

Bayi bisa bertahan selama 72 jam tanpa makanan lain setelah dilahirkan.

Rina tidak pernah mengira bahwa menyusui merupakan tugas berat. Pikirnya, memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayinya sama saja dengan menyodorkan sebotol susu. Air langsung keluar dan si bayi pun dengan mudah menyedotnya. Air susunya memang mengucur deras, tapi rupanya ia tak tahu teknik menyusui. Itu ditambah dengan kecanggungannya karena si bayi tergolong mungil, yakni mempunyai berat 2,5 kilogram.

Di rumah mertua, tempat tinggalnya sementara, Rina makin merasa terpuruk karena mertuanya, yang semula mendukung usahanya untuk menyusui, sempat tergelak melihat putingnya yang nyaris tidak tampak. Ketegangan pun menyelimuti ibu baru ini. Setumpuk hambatan memang kerap menghadang para perempuan setelah melahirkan. Bahkan artis Maudy Koesnaedi pun merasa hatinya remuk redam ketika ASI-nya tak mengucur jua hingga hari keempat. Ia sempat tergoda memberikan susu formula. Untung niat itu bisa diurungkan.

Nah, bayangkan jika akhirnya para ibu muda memilih memberikan susu formula bagi si kecil karena serentetan masalah--terutama stres--yang berujung pada kemacetan produksi air susu. "Dengan 4,5 juta ibu menyusui di Indonesia, diperlukan triliunan rupiah untuk susu formula," ujar Prof Dr dr H Rulina Suradi, SpA, konsultan laktasi. Jadi bayangkan penghematan yang bisa dilakukan jika jutaan ibu tersebut memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.

Tak hanya dari segi ekonomis, manfaat menyusui, bagi si ibu, juga segudang (lihat boks). Dari sebuah penelitian, kata Rulina, bahkan ASI ditemukan berpengaruh terhadap kesehatan mental anak. Anak-anak yang tidak mendapat ASI cenderung lebih perasa, tidak percaya kepada orang lain, dan lebih merasa bahwa dirinya kurang kasih sayang. Kalau masih mau diurut lagi manfaatnya, kita bisa membaca beragam manfaat ASI yang kerap didengungkan berulang-ulang, terutama kandungan primanya yang bermanfaat bagi kesehatan bayi.

Penelitian di Ghana mengungkapkan 16 persen kematian bayi dapat dicegah dengan pemberian ASI sejak hari pertama bayi dilahirkan. Persentase tersebut naik menjadi 22 persen ketika ASI diberikan sejak satu jam pertama masa kelahiran. "Pemberian ASI sejak dini berarti memberi makanan bergizi, melindungi bayi terhadap penyakit yang mematikan, serta membantu pertumbuhan dan perkembangan anak," papar Ann M. Veneman, direktur eksekutif badan dunia untuk anak, pendidikan, dan makanan (UNICEF).

Badan dunia ini pun memperkirakan pemberian ASI eksklusif (6 bulan) dapat mencegah kematian 1,3 juta anak di bawah 5 tahun. Di Indonesia, hanya 8 persen ibu yang melakukannya dan cuma 4 persen bayi yang disusui ibunya dalam satu jam pertama setelah kelahirannya.

Rulina menyebutkan kandungan air susu setiap makhluk hidup berbeda-beda. Karena itu, ASI tidak bisa tergantikan dan disamakan dengan susu binatang apa pun. Ikan paus, kata dia, karena melahirkan dan hidup di udara dingin, air susunya mengandung lemak tinggi, yakni 50 persen. Pada ASI, kandungan lemaknya hanya 3,5 persen. Kelazimannya pun berlainan. Contohnya, kelinci hanya menyusui sekali sehari sehingga protein pada air susunya mencapai 12 persen. Bandingkan dengan manusia, ketika para ibunya menyusui setiap dua jam sekali sehingga kandungan proteinnya hanya 1 persen.

Bahkan, kata Rulina, ibu menyusui yang tengah hamil pun masih tetap boleh menyusui bayinya. Ia meminta ibu-ibu jangan buru-buru tergoda memberi susu formula jika dalam hitungan jam air susunya tak kunjung keluar. "Pada dasarnya bayi bisa bertahan selama 72 jam tanpa makanan lain setelah dilahirkan," ujarnya. Kondisi tersebut sudah menjadi mekanisme alami. "Jadi jangan khawatir bila hingga 12 jam ASI tidak keluar deras," ujarnya. Sebab, tetes-tetes ASI pertama-tama sudah lebih dari cukup buat si mungil. RITA NARISWARI


Dari Ibu untuk Ibu

1. Pemberian ASI bisa mendorong para ibu tidak mengalami perdarahan setelah melahirkan.
2. Seiring dengan proses menyusui, akan keluar hormon yang bisa mempercepat pengecilan atau penciutan rahim.
3. Sudah kerap dikumandangkan bahwa pemberian ASI bisa menjadi cara program Keluarga Berencana alami yang sifatnya sementara.
4. Jangan lupa, dengan menyusui, risiko terkena kanker payudara dan ovarium pun lebih kecil.


Sumber: Prof Dr dr H Rulina Suradi, SpA