PRODUKSI kolostrum hanya sekitar 7,4 sendok teh atau 36, 23 ml per hari. Selain jumlahnya sangat sedikit, karakteristik kolostrum juga belum seperti ASI matang, warnanya bening kekuning-kuningan dan agak kental. Karenanya, tak jarang ibu yang tidak melihat keluarnya kolostrum mengira ASI-nya belum keluar. Ada pula ibu yang melihat kolostrumnya keluar, tetapi karena jumlahnya yang sedikit itu, si ibu mengira ASI-nya hanya keluar sedikit. Akhirnya ibu menunda untuk menyusui, atau bahkan memilih memberikan susu formula kepada bayinya.
Sebenarnya, Tuhan telah mengatur agar produksi kolostrum (yang hanya sedikit itu) sesuai dengan kapasitas perut bayi. Tahukah Anda, bahwa kapasitas perut bayi usia 1-2 hari hanya sebesar kelereng (5-7 ml)? Itu pun kapasitas maksimalnya. Lebih dari itu akan segera dimuntahkan karena perut si kecil belum dapat meregang. Sekali menyusui, rata-rata produksi kolostrum ’hanya’ 1,4 sendok teh (6,86 ml). Dengan demikian, sekali menyusui, bayi akan mencerna habis semua kolostrum yang ia konsumsi, tidak ada yang terbuang.
Jika pada hari 1-2 kapasitas perutnya sekitar 5-7 mililiter, maka pada hari-3, kira-kira akan mencapai 22-27 mililliter. Ini kira-kira sebesar kepalan tangan si bayi, atau kira-kira sebesar kelereng besar (gundu). Berikutnya, pada hari-10, kapasitasnya berkembang menjadi sekitar 45-60 mililiter, atau sebesar bola pingpong.
Karena kapasitas perut bayi yang sangat kecil tersebut, mustahil memberi bayi ASI atau asupan lain dalam jumlah yang besar dalam sekali makan/minum. Bayi hanya akan mampu mencerna sedikit ASI setiap kali menyusu, dan karenanya ia akan lebih sering menyusu. Apalagi dalam 6 bulan ia harus tumbuh 2½ kali berat badannya sewaktu lahir, artinya ia harus mendapat cukup banyak ASI dari ibu.
Karena jumlah ASI yang ia butuhkan cukup banyak, maka ibu harus rela menyusui bayinya, bahkan mungkin hingga 2-3 jam sehari. Intinya, bayi akan ‘memanggil’ ibunya jika ia merasa lapar, dan pada saat itulah saat yang tepat untuk menyusui. Jangan jadwalkan kegiatan menyusu, karena mungkin akan menyebabkan bayi merasa kelaparan, karena harus menunggu jadwal menyusunya ‘datang’.
Jika kita bandingkan, kapasitas atau daya tampung perut orang dewasa adalah sebesar bola tenis, dengan diameter sekitar 6½ cm, setara dengan 900 mili-liter! Jadi, mitos belaka kalau ada yang menyarankan bayi baru lahir diberi berbagai macam asupan karena ia pasti lapar, dan ASI Ibu tidak mencukupi kebutuhan bayi...
Pranala luar:
Kapasitas Perut Bayi
2008-06-16T19:56:00+07:00
Rahadian P. Paramita
Menyusui|Mitos|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)