Rekan media yang baik,
Bersama ini kami kirimkan Siaran Pers mengenai Perayaan Pekan ASI Sedunia yang diadakan di Jayapura.
Sore ini, talkshow mengenai pentingnya ASI akan diselenggarakan di Plaza PTC, Jayapura dengan narasumber dr. Utami Roesli, dokter spesialis anak dan juga pakar ASI di tingkat nasional. Bersama beliau, turut hadir sebagai pembicara adalah Ibu Barnabas Suebu (Tim Penggerak PKK Provinsi), dr. Bagus S (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua), dan Roriwo Karetji (Manajer Regio Papua - Wahana Visi Indonesia). Acara ini akan disiarkan langsung oleh sebuah televisi swasta di Jayapura.
Kemarin, kampanye mendukung pentingnya ASI telah diadakan dalam bentuk 'Coffee Morning'' di Hotel Yasmin, Jayapura. Mendampingi dr. Utami, sebagai moderator acara adalah dr. Youkeline Suebu (mewakili Dinas Kesehatan Provinsi Papua). Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta yang merupakan praktisi kesehatan (dokter, bidan, tenaga medis) Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom, Dinas Kesehatan, dan anggota tim penggerak PKK.
Terima kasih atas perhatian yang diberikan dan kesediaan Bapak/Ibu mendukung upaya kampanye ini.
Salam hangat,
Enda
SIARAN PERS
Perayaan Pekan ASI Sedunia di Jayapura:
45 MITOS DAN FAKTA MENGENAI ASI
Jayapura, 22 Agustus 2008 --- World Vision bekerja sama dengan mitra lokalnya Wahana Visi Indonesia mengadakan kampanye mendukung ibu menyusui di Jayapura pada 21dan 22 Agustus 2008. Kegiatan ini dilangsungkan bersamaan dengan peringatan Pekan ASI Sedunia, sekaligus mengkampanyekan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) untuk mengurangi resiko kematian bayi yang baru lahir.
"IMD dapat menyelamatkan sekurangnya 30 ribu bayi Indonesia yang meninggal bulan pertama kelahirannya." ungkap narasumber dr. Utami Roesli, pakar ASI di tingkat nasional.
Menurut anda, pernyataan di bawah ini mitos atau fakta?
- Hingga usia 6 bulan, air susu ibu (ASI) saja tidak cukup bagi bayi
- Menyusui membuat payudara kendur
- Jika ibu sakit, bayi akan tertular melalui ASI
- Kombinasi susu formula dan ASI adalah yang terbaik bagi bayi
Pernyataan-pernyataan di atas hanyalah sebagian dari banyak mitos yang beredar di masyarakat seputar ASI. Dipercaya, meskipun tidak terbukti kebenarannya.
Air Susu Ibu (ASI) mengandung semua yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang, dan keunggulannya tidak bisa ditandingi oleh susu formula manapun. Enam bulan pertama setelah lahir, bayi seharusnya mendapat ASI saja (ASI Eksklusif) tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya. ASI ekslusif terbukti berperan penting dalam kesehatan, kekebalan tubuh anak, kecerdasan anak, bahkan untuk menurunkan risiko penyakit-penyakit kronis saat dewasa nanti.
Walaupun ASI sangat baik, dalam kenyataannya di Indonesia hanya 40% bayi yang memperoleh ASI ekslusif. "Masih banyak informasi sekitar pentingnya pemberian ASI yang perlu diungkapkan. Gencarnya promosi susu formula menyebabkan banyak ibu maupun petugas kesehatan memilih susu formula yang mahal daripada ASI. Ataupun keengganan banyak ibu memberikan ASI bagi anaknya karena adanya mitos hal tersebut dapat mempengaruhi bentuk fisik ibu," ungkap Roriwo Karetji, Manajer Wahana Visi Indonesia untuk regio Papua.
Pekan ASI Sedunia 2008 merupakan momentum tepat untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI bagi kelangsungan hidup anak. Tahun ini, Pekan ASI mengangkat tema "Dukungan untuk Ibu Menyusui: Mencapai Standard Emas". Semua pihak diharapkan berperanserta aktif mendukung Ibu untuk dapat menyusui.
Sebagai lembaga yang peduli pada anak, World Vision bekerja sama dengan mitra lokalnya Wahana Visi Indonesia mengadakan sejumlah kegiatan di Jayapura pada 21 dan 22 Agustus 2008. Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah dr Utami Roesli, pakar ASI di tingkat nasional.
Bertempat di Hotel Yasmin, Jayapura, kampanye mendukung pentingnya ASI ini diadakan dalam bentuk 'Coffee Morning'' pada tanggal 21 Agustus. Kegiatan ini melibatkan para praktisi kesehatan di Papua (IBI, Puskesmas), Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota, Tim Penggerak PKK Provinsi dan Kota.
Talkshow mengenai ASI bersama masyarakat umum diselenggarakan pada tanggal 22 Agustus 2008 di Plaza PTC, Jayapura. Bersama dr. Utami Roesli, turut hadir sebagai pembicara adalah Ibu Barnabas Suebu (Tim Penggerak PKK Provinsi), dr. Bagus S (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua), dan Roriwo Karetji (Manajer Regio Papua - Wahana Visi Indonesia).
World Vision secara khusus mengkampanyekan 'kegiatan menyusui sebagai sebuah pilihan yang bijaksana', dengan harapan para ibu tak berhenti memberikan yang terbaik bagi tumbuh kembang anak.
Sekilas World Vision
World Vision Indonesia adalah lembaga kemanusiaan Kristen internasional yang bekerja untuk menciptakan perubahan pada kehidupan anak-anak, keluarga dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. World Vision melayani semua orang tanpa membedakan agama, ras, suku atau jender. Dalam skala global, World Vision melayani di 97 negara dan mendukung lebih dari 3 juta anak.
Selama hampir 50 tahun di Indonesia, World Vision bekerja di lebih dari 720 desa di 10 provinsi dari Aceh sampai Papua. Lebih dari 1,5 juta orang telah merasakan manfaat positif dari program-program World Vision. Hingga saat ini, 78.105 anak Indonesia mendapat dukungan dari program penyantunan anak yang dijalankan mitra World Vision, Wahana Visi Indonesia. Dari jumlah itu, 4.750 anak didukung oleh penyantun dari tanah air.
"Our vision for every child, life in all its fullness; our prayer for every heart, the will to make it so"
KONTAK MEDIA
Enda Balina / Regional Communications: 0812-48104636 / Departemen Komunikasi WVI Jayapura-Papua: 0967-586104.
Enda Balina | Regional Communications | World Vision International Indonesia
Papua office (Port Numbay ADP):
Jl. Flamboyan No. 18, Kotaraja, Jayapura - Papua, Indonesia
Phone. +62967-586 104 | Fax. +62967-585 992 | Cell. +62 815 843 44 796
Sumber: forum pembaca kompas.